Rabu, 02 Desember 2015

Memahami Lingkungan Bisnis

MAKALAH BISNIS PENGANTAR
MEMAHAMI LINGKUNGAN BISNIS

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RILO NUGROHO (15830027)
ANI NUR ISRO’IYAH FIRDAUS (15830008)
KHOTIMATUL CHUSNA (15830019)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI KEUANGAN SYARIAH
YOGYAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Setiap perusahaan, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil akan berinteraksi dengan lingkungan dimana perusahaan tersebut berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat.
Lingkungan perusahaan inilah yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian perusahaan yang bisa bertahan hidup adalah perusahaan yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya. Sebaliknya, perusahaan akan mengalami masa kehancuran apabila perusahaan tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan di sekitarnya.[1]
Oleh karena itu, penyusun mengambil judul Memahami Lingkungan Bisnisyang diharapkan dapat berpartisipasi dalam pengkajian mata kuliah bisnis pengantar.
B.                 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian lingkungan bisnis?
2.      Apa saja macam lingkungan bisnis?
C.                Tujuan
1.      Mengetahui pengertian lingkungan bisnis.
2.      Mengetahui macam lingkungan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Bisnis
            Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
            Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
            Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
B. Pembagian Lingkungan Bisnis
            Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi faktor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.
            Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan umum dan lingkungan khusus (juga disebut lingkungan tugas) yang meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, pembuat peraturan, dan serikat pekerja. Sementara itu lingkungan internal meliputi faktor-faktor visi misi, budaya perusahaan, gaya manajemen, kebijakan organisasi, karyawan, hubungan antar divisi,dan organisasi informal.
C. Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi
            Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.
            Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input), transformasi, dan keluaran (output).
D. Lingkungan Umum
            Lingkungan umum terdiri dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan eksternal yang dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Lingkungan ini meliputi :
a.                   Kondisi Ekonomi
Yaitu kondisi umum dari perekonomian yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi, konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, produk domestik bruto, kebijakan moneter dan fiskal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran, tingkat upah dan indikator ekonomi lainnya yang berkaitan.
b.                  Kondisi Sosial-Budaya
Kondisi umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi manusia, adat-istiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa, agama, selera, aspirasi, trend pendidikan dan lembaga sosial terkait.
c.                   Kondisi Hukum – Politik
Yaitu Ideologi politik, partai dan organisasi politik, bentuk pemerintah, hukum, undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan Negara lain, hak paten dan merek dagang.
d.                  Kondisi Teknologis
Yaitu kondisi umum dari pengembangan dan tersedianya teknologi di dalam lingkungan, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan.
e.                   Kondisi Lingkungan Alam
Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik.
Perbedaan dalam faktor-faktor yang berkaitan tersebut akan sangat terasa bagi organisasi yang beroperasi international. Kondisi dalam lingkungan umum tersebut banyak berbeda dalam satu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para manajer yang berhasil dari organisasi yang beroperasi international dapat memahami berbagai perbedaan ini dan membantu organisasi dalam membuat penyesuaian operasional yang diperlukan.
E. Lingkungan Khusus
            Lingkungan khusus terdiri atas organisasi, kelompok, perorangan yang aktual dengan siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang. Seingkali disebut juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi, tergantung situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen – elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :
a.                   Pelanggan
Yaitu kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang membeli barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
b.                  Pemasok
Pemberi sumberdaya manusia, informasi dan keuangan serta bahan mentah tertentu yag dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi.
c.                   Pesaing
Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada kelompok konsumen atau nasabah yang sama.
d.                  Pembuat Peraturan
Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegsk hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
e.                   Serikat Pekerja
Yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para anggotanya.
F. Lingkungan Internal
            Merupakan faktor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen operasi. Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut :
a.                   Visi-misi
 Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka panjang) yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misi adalah pernyataan mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengapa sebuah organisasi eksis. Setiap tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi visi dan misi organisasi.
b.                  Budaya Perusahaan
Budaya adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan norma perilaku dalam organisasi. Ia merupakan iklim sosial dan psikologis dari sebuah perusahaan, dan wujudnya bisa merupakan budaya yang tertutup atau terbuka. Dalam budaya tertutup keutusan cenderung dibuat oleh tingkatan yang lebih tinggi dalam menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya terbuka keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang lebih rendah, kepercayaan terhadap bawahan atau karyawan cukup besar dan karyawan didorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan masalah.
c.                   Gaya manajemen
Sikap dan preferensi atasan mempengaruhi bagaimana sebuah tugas dilaksanakan. Masalah didapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda dengan manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus menyesuaikan diri dengan gaya dari atasan.
d.                  Kebijakan
Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan sebagai arahan dalam membuat keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras dengan dengan kebijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali dimaksudkan untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan dan bagaimana kinerja dinilai.
e.                   Karyawan
Karyawan berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal seperti kecakapan, sikap, tujuan pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada kasus yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun kelompok.
f.                   Organisasi informal
Anggota organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan, yaitu formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan struktur organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang berkembang dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan secara resmi. Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap jalannya kegiatan perusahaan.
g.                   Hubungan antar unit
Manajer harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan harus memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah divisi tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus memahami bahwa kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika pekerjaan harus diselesaikan secara efisien atau produktivitas divisi ingin ditingkatkan.
G. Lingkungan dan Keunggulan Kompetitif
            Menurut Schermerhorn (1996), perhatian pihak manajemen dalam menangani lingkungan eksternal yang kompleks dan terus menerus berubah semakin dipusatkan pada konsep keuggulan daya saing. Keunggulan daya saing diartikan sebagai kelebihan tertentu yang memungkinkan sebuah organisasi dapat menangani kekuatan-kekuatan pasar dan lingkungan secara lebih baik daripada para pesaingnya.
a.                   Perekonomian
Tidak ada satu organisasi pun yang kebal terhadap pengaruh dari faktor-faktor ekonomi. Lebih-lebih pada dewasa ini, persaingan untuk memburu konsumen dan mendapatkan sumberdaya yang langka semakin keras dan tanpa ampun. Para manajer harus mengarahkan perusahaan untuk bersaing dan memenangkannya, baik pada saat ekonomi sedang mengalami resesi maupun ketika ekonomi mengalami pertumbuhan.
Oleh karena itu para manajer masa kini harus paham dan mengikuti serta responsive terhadap perkembangan perekonomian dunia. Para pemimpin korporasi kini paham benar bahwa keunggulan bersaing harus diraih dengan pemahaman sepenuhnya, baik terhadap permasalahan maupun peluang dari dimensi internasional dalam manajemen.
b.                  Isu sosial budaya
Setiap manajer yang berbicara mengenai keunggulan daya saing harus mengakui perihal pentingnya orang. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan usaha dalam menggunakan sumber daya organisasi yang akan menentukan tingkatan tertinggi dalam pencapaian kinerja. Manajer yang baik paham bahwa pekerja yag berbakat dan rajin merupakan hal sangat penting untuk keunggulan daya saing jangka panjang. Seorang manajer juga harus membuat keputusan yang baik ketika merekrut dan menyeleksi pekerja dari sumber tenaga kerja, baik dari eksternal maupun internal.
c.                   Aspek hukum-politik
Segala upaya yang dilakukan manajer guna mengejar keunggulan daya saing harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan harapan masyarakat, yaitu tetap menjunjung etika dan tanggung jawab sosial, serta berada dalam kerangka hukum dan peraturan  pemerintah yang mendukung harapan tersebut.
Manajer juga dituntut untuk mengetahui berbagai peraturan perundang-undangan ditingkat kabupaten, provinsi dan nasional termasuk badan-badan pemerintah terkait. Organisasi yang beroperasi secara internasional akan menghadapi komplikasi yang lebih besar karena hukum dan peraturan yang berlaku berbeda-beda dari satu Negara dengan Negara lain.
d.                  Aspek teknologi
Kini, kita hidup dan bekerja dalam abad teknologi informasi. Terlebih bagi para manajer, penggunaan teknologi dan informasi merupakan tema kunci keseharian. komputer dan teknologi informasi terus memperluas pengaruhnya pada proses manufacturing dan pelayanan. Orang lain bahwa keunggulan daya saing melalui teknologi akan menjadi kunci pendorong bagi organisasi pada beberapa tahun mendatang.
Harus diakui bahwa kemajuan teknologi yang pesat akan membawa berbagai perubahan yang berlanjut pada masyarakat luas. Sebagai manajer, karyawan dan konsumen kita harus berupaya untuk terus mengikuti dan memahami setiap langkah perkembangan dan perubahan yang terjadi.
e.                   Lingkungan alam
Isu-isu mengenai lingkungan menduduki peringkat kedua tertinggi pada prioritas sosial sesudah pendidikan. Hasil survei menunjukan bahwa dunia usaha harus mengambil peranan aktif dalam membantu memecahkan permasalahan lingkungan yang kini di hadapi masyarakat dunia. Para pemimpin bisnis dan pemerintah yang berwawasan progresive mengakui bahwa sejumlah besar industri di dunia mengandalkan sumber daya alam untuk basis produk yang dihasilkannya. Mereka mengerti besarnya potensi untuk pemasaran hijau yang melibatkan penjualan produk-produk yang ramah lingkungan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Lingkungan bisnis memiliki dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan dan manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu tanggap dan progressive.
            Begitu luas dan kompleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan, maka perusahaan menuntut profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Manajer harus selalu mengikuti arus kemodernan, menguasai teknologi dan informasi agar dapat meraih keunggulan kompetitif.
            Organisasi yang tidak mau terus-menerus belajar, lambat laun akan mengalami kemunduran dan kematian akibat kalah dalam kompetisi persaingan memenuhi tuntutan pasar.

B. Saran
a.                   Suatu organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya berada agar siap dalam menghadapi berbagai tantangan dari luar
b.                  Lingkungan yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam meraih keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan memberikan nilai superior bagi konsumen
c.                   Manajer organisasi haruslah orang yang menguasai teknologi, informasi, dan bersedia untuk terus menerus belajar menghadapi situasi baru. Karyawan yang semakin heterogen harus diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik dengan pendekatan yang tepat pada setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA

Harjanto, Amirullah Imam. 2005. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sudarno, Indriyo Gito. 1996. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE
Kismono, Gugup. 2001. Pengantar bisnis. Yogyakarta : BPFI
Manullang, M. 2008. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: UGM PRESS
Griffin, Ricky W., dan Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Nickels, William G., James M. Mchugh dan Susan M. Mchugh. 2008. Understanding Business. 1221 Avenue of The Americas, NY, 10020: McGraw-Hill


[1] Amirullah Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2005), hlm.19

1 komentar: